Bengkulu Utara, GC – Menindaklanjuti adanya lahan yang tidak sesuai dengan kriteria pada program replanting kelapa sawit tahun 2020. Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kabupaten Bengkulu Utara, Ir Buyung Azhari, menyatakan telah menyampaikan surat pembatalan pelaksanaan kegiatan replanting sawit pada lahan tersebut.
Baca : Replanting Sawit 2018-2019 Rp 84,9 Miliar, Untuk 2020 Masih Berjalan
Surat pembatalan atau agar tidak dilaksanakan kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pada lahan yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan tersebut, seperti lahan yang terindikasi tumpang tindih dengan HGU milik perusahaan perkebunan, Kata Ir.Buyung Azhari, telah disampaikannya sejak tanggal 8 Juni 2021 lalu kepada kelompok tani yang bersangkutan.
“Karena kegiatan replanting kelapa sawit tahun 2020 masih dalam proses berjalan. Maka untuk lahan yang tidak sesuai dengan kriteria, sudah kita kirimkan surat agar dilakukan pembatalan,” terang Buyung Azhari, Kamis (10/6/2021) melalui Via Handpone (HP) nya.
Buyung Azhari juga mengatakan,selain kepada kelompok tani yang bersangkutan. Surat pembatalan tersebut juga disampaikan kepada pihak Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu dan DitjenPerkebunan serta BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) di pusat.
“Intinya, bagi lahan yang tidak sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan, akan kita kirimkan surat agar dibatalkan pelaksanaan kegiatan PSR di lahan itu,” ujar Buyung Azhari.
Terkait dimana saja lokasi dan berapa jumlah kelompok tani penerima program replanting kelapa sawit tahun 2018 hingga tahun 2019 lalu yang menelan uang negara sebesar Rp 84,9 Miliar. Lagi-lagi Buyung Azhari sepertinya belum dapat menjelaskannya alias masih bungkam.
“Saya belum tahu pasti, nanti kalau kita sampaikan takutnya salah. Besok-besok lah saya tanyakan di bidangnya,” tutup Buyung Azhari. (Ben)
Baca : Kejati Bengkulu Usut Kegiatan Replanting Sawit Era Sasman dan Buyung
