Bengkulu Utara, GC – Wakil ketua II DPRD Kabupaten Bengkulu Utara, Herliyanto Hazadin, mengatakan banyak bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 terkesan amburadul lantaran diduga pihak Dinas Sosial (Dinsos) malas memvalidasi dan memverifikasi data.
“Seperti yang terjadi di Desa Karang Anyar 1, Kecamatan Kota Arga Makmur. Kabarnya bantuan sembako yang dibagikan melalui Kecamatan, terdapat kelebihan sekitar 51 paket. Tentu hal itu terjadi, karena diduga akibat Dinsos malas untuk memverifikasi dan memvalidasi data,” kata Herliyanto, Minggu (17/05/2020) di kediamannya.
Selain bantuan berupa paket sembako, kata Herliyanto, akibat pihak Dinsos yang diduga tak melakukan Verifikasi data alias masih menggunakan data lama. Sehingga bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran. Contohnya lagi, seperti yang terjadi di Desa Gunung Selan, orangnya sudah meninggal tapi masih terdaftar selaku penerima BLT Rp 600 ribu.
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tutur Herliyanto, seharusnya diverifikasi ulang pihak Dinsos setiap 6 bulan sekali. “Separoh beban tugas Dinsos kan sudah beralih ke Kecamatan, mustinya data-data tidak ada lagi terjadi kesalahan dong,” tutup Herliyanto. (Ben)
