Bengkulu Utara, GC – Anggaran pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara, sebesar Rp 4.690.715.000 yang bersumber dari APBD tahun 2018, sepertinya beraroma korupsi.
Berdasarkan data yang dihimpun garudacitizen.com, disinyalir ada beberapa kejanggalan dalam item kegiatan pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan tahun 2018 tersebut, diantaranya, pengadaan 1 unit mesin genset sebesar Rp. 200 juta.
Kemudian, Pengadaan 2 unit Laptop Sebesar Rp 22 Juta, belanja pengadaan 1 unit printer Rp 7,5 juta, pengadaan 4 unit trolly sebesar Rp. 12 juta, pengadaan instalasi Listrik Genset ATS senilai Rp 55 Juta, Pengadaan Automatic Transfer System (ATS) senilai Rp 40 juta.
Selain itu, pengadaan anti petir LPI sebesar Rp 35 juta, pengadaan 2 unit Box panel dan perlengkapannya senilai Rp 70 juta, Pembangunan 1 unit rumah genset sebesar Rp 60 juta, pengadaan 4 unit almari sebesar Rp 20 juta, pengadaan AC gudang obat sebanyak 4 unit sebesar Rp 24 juta, pengadaan 2 unit tabung pemadam kebakaran sebesar Rp 8 juta.
Selanjutnya, belanja rehab gudang penyimpanan obat dan BMHP 1 paket sebesar Rp 700 juta, belanja konsultan pengawas sebesar Rp 16,5 juta, pengadaan 15 unit pallet senilai Rp 13,5 juta, belanja cetak dan penggandaan sebesar Rp 115 juta, pengadaan 1 unit lemari Vaksin senilai Rp 50 juta, belanja tim pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 24,4 juta, belanja dokumen tender sebesar Rp 5 juta.
Sedangkan untuk anggaran belanja bahan obat-obatan, sebesar Rp 3.209 Miliar. Yang mana dalam pembelanjaan obat-obatan tersebut berlangsung 2 tahap. Untuk tahap pertama pada bulan Juli 2018 sebesar Rp 1.059.635.000, dan tahap dua, pada bulan september tahun 2018 sebesar Rp 2.150.000.000.
Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, pihak yang terkait belum dapat memberikan jawaban terkait mengenai hal ini. (Ben)
1 comment