Bengkulu Utara,(GC) – Sekretaris LSM Lembaga Anti Korupsi (LAK), Ali Akbar dan Ketua LSM Yasrindo, Julyanto pertanyakan soal Kegiatan swakelola tambal sulam jalan kota Arga Makmur di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Utara.
Pasalnya, Menurut Ali Akbar dengan wartawan media ini mengatakan, hal itu nampak jelas dari kasat mata, bahwa kegiatan tambal sulam jalan tahun ini, selain terindikasi Mark Up anggaran, pekerjaannya pun diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, sehingga hasil kualitasnya terlihat buruk.
Padahal, menurut Ali akbar, dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Utara setiap tahun secara rutin hampir miliaran rupiah dianggarkan oleh pihak pemerintah daerah setempat untuk melakukan kegiatan tersebut. Namun sangat disayangkan, Meskipun demikian kondisi jalan kota Arga Makmur hingga kini juga masih saja banyak tampak yang rusak parah dan berlubang.
“Kalau kita lihat kondisi jalan kota Arga Makmur saat ini masih banyak sekali yang rusak parah dan berlubang. Padahal, dengan menggunakan anggaran hampir miliaran rupiah, pihak dinas PUPR setiap tahun secara rutin melakukan kegiatan tambal sulam jalan dalam kota,”kata Ali, Rabu (12/9/2018) di kediamannya.
Ali Akbar mencontohkan, salah satu pekerjaan tambal sulam jalan yang setiap tahun dilakukan oleh Dinas PUPR Bengkulu Utara secara swakelola, yaitu kegiatan tambal sulam jalan dua jalur desa rama Agung dan jalan simpang work shop sampai ke jalan depan rumah dinas Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara, kemudian posisi jalan yang dekat dengan lokasi pasar Purwodai kecamatan kota Arga Makmur. Menurut Ali, jalan itu saat ini baru saja selesai ditambal, tetapi kondisinya masih saja banyak yang mengalami kerusakan dan berlubang-lubang, hanya sedikit-sedikit saja yang ditutupi dengan aspal.
“Apabila kita melihat hasil pekerjaan swakelola itu, pekerjaan tambal sulam jalan kota Arga Makmur tahun ini diduga asal-asalan, karena sepertinya bahan material yang mereka gunakan itu terindikasi tidak sesuai dengan yang direncanakan, sehingga kualitas dan kwantitas pekerjaan tersebut sangatlah rendah,”cetus Ali.
Sementara Ketua LSM Yasrindo, Julyanto dalam hal ini tampaknya juga tak mau tinggal diam untuk memberikan komentarnya. Berdasarkan penelusurannya di lapangan, selain tidak dilakukan secara merata, tambal sulam jalan kota Arga Makmur tahun ini disinyalir pekerjaannya tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan jurnal laporan progres hasil pekerjaan yang telah mereka buat.
“Kami menilai pekerjaan swakelola Tambal sulam jalan kota Arga makmur saat ini kualitasnya sangat buruk, karena berdasarkan pantauan kami, bahan-bahan material yang digunakan dalam kegiatan tersebut disinyalir tidak sesuai dengan jurnal laporan progres hasil pekerjaan yang mereka buat, sehingga berpotensi terjadi kebocoran anggaran, yang bisa berdampak pada kerugian keuangan Negara,” tutup Julyanto.(Ben)