Garuda Citizen – Masyarakat di Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, menyampaikan keluhan atas kelangkaan Gas elpiji 3 kg bersubsidi pemerintah. Kalau pun tersedia, harganya melambung.
Sudah hampir 2 pekan warga Kecamatan Arga Makmur, mengeluhkan kesulitan mendapatkan elpiji melon. Kelangkaan ini membuat harganya merangkak naik.
Salah satunya di Suko Mulyo Desa Karang Suci. Harga gas elpiji subsidi warna hijau kini tembus Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung.
Salah satu warga, Sarbiah (60) mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Lebih-lebih kebutuhannya akan gas elpiji cukup tinggi. Setiap lima hari sekali dia harus membeli gas melon tersebut.
“Mesipun kita mendapatkan Gas, tapi cepat sekali habis. Sepertinya isinya dukurangi. Mana harganya sudah mencapai 28 ribu lagi per satu tabung Gas. Coba Tanya dengan pemerintah mas, kenapa Gas sulit sekali didapatkan,” ungkap Sarbiah pada saat menyampaikan keluhannya di ruang redaksi Garuda Citizen, Jum’at (22/3/2024).
Bukan hanya Sarbiah, ibu rumah tangga seperti Helpi (35) juga mengaku tidak mudah mendapatkan gas elpiji 3 kg. Sejumlah toko kehabisan stok. Saat mempertanyakan kepada toko langganan, ia hanya mendapat jawaban tidak tahu.
Setiap 7 hari sekali Helpi harus mengisi ulang tabung elpiji 3 kg miliknya. Bahkan saat sang suami pulang dari kerja sebagai buruh bangunan, biasanya ia sudah siap dengan masakan. Tapi kini ia harus meminta sang suami untuk berburu Gas elpiji 3 kg tersebut.
“Hari ini suami saya terpaksa libur kerja dulu, karena suami saya bantu keliling mencari Gas elpiji 3 Kg beberapa toko sampai tetangga desa juga gak dapat,” terangnya.
Kini persoalan yang dihadapi warga bukan hanya kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg, tapi juga harga per tabung yang jauh lebih tinggi dibanding harga eceran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (Ben)
