Daerah

Parah..Guru di Pulau Enggano Jarang Ngajar

Bengkulu Utara, GC – Nasib anak-anak Masyarakat di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara yang sedang menimba ilmu di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) tahun 2019 ini. Terancam gagal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Pasalnya, hampir seluruh siswa SD hingga SLTA tidak mendapatkan pendidikan yang layak, lantaran mulai dari kepala sekolah hingga guru yang bertugas di pulau enggano disinyalir jarang masuk menjalani tugasnya sebagai tenaga pengajar di sekolah.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa SMP Negeri 17 Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Erla Riyani Siregar dengan awak media mengatakan, dirinya sangat  kecewa dengan para guru disekolah anaknya. Sebab, sebanyak 124 siswa di sekolah tersebut, setiap hari hanya bermain tanpa melakukan proses belajar dan mengajar.

“Bagaimana anak kami mau sukses mengikuti UNBK nantinya, kalau para gurunya saja tidak melaksanakan proses belajar dan mengajar disekolah . Hal ini pernah saya buktikan lantaran anak saya sering melapor dengan saya  yang mengaku jarang sekali belajar lantaran gurunya  tidak ada di tempat,”tutur Erla.

Diperkirakan Dalam Satu Minggu Guru Yang Hadir Hanya 2 Hari

Parahnya lagi, karena jarak sekolah dengan tempat tinggalnya sangat dekat. Tentu dirinya sangat tahu persis bagai mana keadaan sekolah anaknya.

Dari pengamatannya setiap hari, guru yang hadir ke sekolah paling banyak hanya 3 orang. Itu pun diperkirakan kehadiran gurunya dalam satu minggu paling maksimal hanya 2 hari. Sehingga kondisi sekolah, setiap harinya seperti taman hiburan anak-anak saja.

Ini Kondisi Ruang Kantor SMP N 17 Desa Apoho, Tampak Kosong Tanpa Penghuni

Padahal, sekolah tersebut sudah tingkat SMP yang gurunya berjumlah 9 orang, dengan rincian 7 orang guru perempuan dan 2 orang guru laki-laki.

“Dalam satu minggu paling 2 hari ada gurunya, itu pun ada 3 orang guru.  3 orang guru tersebut yakni, 2 orang guru bantu dan satu orang guru yang sudah PNS, yang lainnya mungkin tidur di rumahnya sembari makan gaji buta,”ujar Erla.

Jika hal ini terus berkelanjutan tanpa ada teguran dari pihak Dinas Pendidikan Nasional (DIKNAS) Kabupaten Bengkulu Utara. Tentu hasil UNBK yang sudah didepan mata ini akan terancam tidak mendapatkan hasil yang baik.

“Jika hasil UNBK gagal, pasti murid yang disalahkan, bahkan murid dinilai bodoh. Padahal, kenyataannya guru yang bertugas mengajar di sekolah tersebut, tak pernah melaksanakan tugasnya seorang guru atau tenaga pendidik,”bebernya.

Bupati Diminta Mengevaluasi Kinerja Diknas Bengkulu Utara

Sementara, Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan utama yang wajib dilaksanakan oleh setiap manusia. Mulai dari jenjang dasar, menengah hingga yang tertinggi.

Di Indonesia sendiri memang sudah diwajibkan oleh pemerintah untuk wajib pendidikan 12 tahun. Namun tidak juga ada artinya jika mutu pendidikan di setiap sekolah masih rendah lantaran pemerintah setempat hanya memberikan gaji serta tunjangan kepada seorang guru yang tidak melaksanakan tugasnya.

Dengan adanya hal diatas, sebagai masyarakat Bengkulu Utara, Erla sangat berharap kepada Bupati Ir.H.Mian, agar mengevaluasi kinerja Dinas pendidikan yang tampaknya tidak melakukan tugasnya selaku pengawasan persoalan pendidikan disetiap sekolah.

“Kalau begini caranya, Ir.H.Mian selaku kepala daerah harus tegas memberikan teguran kepada pihak Dinas Diknas Bengkulu Utara, bila perlu evaluasi kinerja mereka,”harap Erla.

Usai Libur Panjang, KBM di Enggano Molor Hingga  Satu Minggu

Sekedar informasi, menurut keterangan Erla pada awak media. Setelah usai melaksanakan libur panjang tempo lalu, seharusnya kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dimulai pada tanggal 2 Januari 2019. Tapi pada kenyataannya di pulau enggano, KBM dimulai pada tanggal 7 Januari 2019, alias molor hingga satu minggu.

“Bagaimana jika murid banyak yang merokok di sekolah, membawa minuman keras ke sekolah, terjadinya pelecehan seksual di sekolah, tauran atau berkelahi di sekolah. Siapa yang mau disalahkan, apakah pihak sekolah atau oknum guru dan kepala sekolah?. Tolong kita introspeksi diri, saya sebagai wali murid, dan mungkin bersama wali – wali murid yang lain, berharap kedepan kerjasama yang baik, dalam hal mendidik,” imbuhnya.

Related posts

Pengesahan RAPBD Bengkulu Utara 2021 Molor, Begini Jalan Ceritanya

Beni Irawan

Pembagian Dana Publikasi di Diskominfo Bengkulu Utara Pilih Kasih

Beni Irawan

Lawan KOKO, Begini Kata Sejumlah Tokoh Masyarakat di Bengkulu Utara

Beni Irawan

Leave a Comment