Garuda Citizen – Hari kedua, Selasa (19/9/2023). Komisi I DPRD Kabupaten Bengkulu Utara (BU) kembali menggelar rapat kerja (Raker) dengan para camat se-Kabupaten Bengkulu Utara, dengan agenda membahas terkait Raperda Perubahan APBD tahun 2023.
Dalam raker yang berlangsung di ruang sidang paripurna lantai dua gedung DPRD Bengkulu Utara tersebut, pihak legislatif mencoba meminta dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perubahan APBD tahun 2023 terkait pembangunan di wilayah.
Ketua Komisi I DPRD Bengkulu Utara, Hasdiansyah, menyebutkan, berdasarkan hasil rapat pembangunan dan program pemerintah daerah setempat. Sepertinya belum ada pemerataan pembangunan di wilayah Bengkulu Utara. Baik dalam segi pembangunan gedung pendidikan, Kesehatan, maupun infrastruktur lainnya.
Sebab, proyek strategis masih terpusat di sekitaran Kecamatan Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih, Marga Sakti Sebelat dan Pinang Raya saja. Hal ini terlihat dengan kondisi di wilayah, dimana pada 2023 ini, wilayah kecamatan Kota Arga Makmur, Kecamatan Air Besi, Air Padang, Arma Jaya, Padang Jaya, Giri Mulya, Kerkap, Hulu Palik, Lais dan Air Napal, sepertinya masih banyak pembangunan yang belum terealisasi.
Begitu pula dengan program Stunting yang diperkirakan menelan aggaran miliar rupiah, juga masih terpusat di daerah wilayah Kecamatan Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih, Marga Sakti Sebelat dan Pinang Raya saja. Padahal, tujuan penurunan stunting adalah untuk menciptakan generasi Indonesia yang unggul.
“Jadi tadi secara tidak langsung, kami menilai para camat ini sepertinya mengeluhkan lantaran anggaran mereka dalam satu tahun sangat lah kecil,” Jelas Hasdiansyah.
Lebih lanjut, Ketua Komisi 1 Hasdiansyah dari politisi Gerindra ini pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, dalam hal ini Bupati atau Sekretaris Daerah (Sekda) agar dapat menaikkan anggaran para camat di APBD perubahan ini.
“Berdasarkan hasil rapat ini, nantinya Komisi I akan membuat berupa rekomendasi untuk disampaikan ke forum Badan Anggaran (Banggar) agar dapat ditindaklanjuti dengan TAPD,” tutup Hasdiansyah. (Ben/ADV)