Garuda Citizen – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, melakukan aksi kejar bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dengan mendatangi langsung ke kantor Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jakarta.
Hal tersebut dilakukan merupakan sebuah upaya mewujudkan komitmen pemerintah daerah untuk mengejar target swasembada pangan demi kesejahteraan petani.
Terutama, dalam hal menyikapi beberapa persoalan atau kendala para petani tanaman pangan dalam meningkatkan produksinya. Terutama, terkait dengan perubahan musim yang sulit diprediksi antara kemarau dan penghujan.
Dengan minimnya sarana penunjang, maka akan mengakibatkan hamparan lahan pertanian tanaman pangan harus menghadapi kekurangan air bahkan kekeringan.
“Minimnya sarana penunjang, tentunya menyebabkan hamparan lahan pertanian tanaman pangan harus menghadapi kekurangan air, bahkan kekeringan,” ungkap Kepala Dinas TPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi, S.Pt, MM, kepada garudacitizen.com di ruang kerjanya.
Abdul Hadi : Jika Tidak Sikapi Cepat, Berdampak Pada Alih Fungsi Lahan
Jika kondisi ini tidak disikapi secara nyata, cepat dan efektif, Kata Abdul Hadi, maka dampaknya akan semakin buruk. Diantaranya, lahan pertanian tanaman pangan akan beralihfungsi menjadi lahan perkebunan.
“Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah, makanya kita terus berupaya dan berusaha untuk mempertahankan lahan pertanian agar mampu berproduksi maksimal,” ucap Abdul Hadi.
Abdul hadi juga membenarkan ketika ditanya terkait kunjungannya ke Kementan RI dalam rangka misi mengejar sejumlah bantuan yang potensial serta dapat dikucurkan untuk petani di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Kalau berbicara soal kami ke Kementan Ri mengejar bantuan Alsintan kemarin itu memang benar dan tidak salah lagi itu. Karena Itu salah satu agendanya, boleh dikatakan kita ngamen ke kementerian,” ungkapnya.
Abdul Hadi juga mengakui, misinya mendatangi kementerian tersebut juga merupakan tindaklanjut dari agenda kunjungan pejabat eselon I di lingkungan Kementan RI yang terdiri dari Dirjen beserta Staf Ahli Kementan RI ke kelompok tani di Desa Suka Baru Kecamatan Marga Sakti Sebelat pada awal Bulan Agustus lalu, atau tepatnya, pada tanggal 5 Agustus 2024.
Karena dalam agenda itu, tambah Abdul Hadi, banyak keluhan yang disampaikan langsung oleh petani melalui Gapoktan di Desa Suka Baru.
Diantaranya, terdapat lahan sawah 160 yang kekeringan karena tidak ada fasilitas irigasi sehingga petani kesulitan untuk mengatur pengairan di sawah tanaman padi.
Oleh karena itulah Pemda Bengkulu Utara melalui Dinas TPHP, langsung bergerak untuk menindaklanjutinya dengan menyampaikan usulan bantuan Irpom sumur bor sebanyak 6 titik.
Pengajuan itu, lanjutnya lagi Abdul Hadi, diusulkan atau disampaikan melalui SK Kadis Calon lokasi dan calon petani (CPCL) dan ada beberapa Alsintan lainnya. Termasuk, usulan bantuan benih padi, jagung serta bantuan ternak sapi dan kambing.
Semua usulan ini, tertuang dalam SK CPCL yang kita sampaikan dan kita serahkan langsung ke Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI di kantornya,” tutup Abdul Hadi. (Ben/ADV)