Garuda Citizen – Bidang peternakan dan kesehatan hewan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Bengkulu Utara melaksanakan Monitoring pelayanan Kesehatan Hewan (Keswan) di Kecamatan Pulau Enggano.
Kegiatan Monitoring dilaksanakan oleh Kepala Bidang (Kabid) peternakan Dinas TPHP Kabupaten Bengkulu Utara, Noffitra, S.Pt bersama sejumlah jajarannya pada Jum’at (20/09/2024).
Dengan awak media ini, Kabid peternakan Noffitra mengatakan, tujuan kegiatan monitoring dilakukan dalam rangka mempercepat kegiatan penjaminan kesehatan hewan (Keswan) dari wabah penyakit hewan menular lintas daerah.
“Pelayanan kesehatan Hewan di Kecamatan Enggano dilaksanakan pada dua Desa yaitu, Desa Kahyapu dan Desa Banjarsari. Hal ini disebabkan karena Desa – Desa tersebut memiliki populasi ternak yang cukup banyak dibandingkan dengan Desa – Desa lainnya,” Kata Noffitra.
Secara umum Hewan ternak di Enggano Cukup Baik
Lanjut Noffitra, menjelaskan, Karena Kecamatan Enggano merupakan pulau tersendiri dan terpisah dari daratan pulau sumatera dan diperkuat oleh penjagaan dari Badan Karantina Nasional, sehingga keluar masuknya hewan di Kecamatan Enggano dapat diawasi dan dapat menghindari terjadinya penularan penyakit hewan dari satu daerah ke daerah lain.
“Secara umum kesehatan hewan di kecamatan enggano cukup baik. Karena tidak ditemukan gejala gegala penyakit hewan menular strategis (PHMS) maupun zoonosis,” ungkap Noffitra.
Pengobatan ternak yang dilakukan, Kata Noffitra, adalah pengobatan dengan gejala helminthiasis, avitaminosis dan gejala mastitis. Obat yang diberikan berupa anti helmentik, vitamin B complek bolus dan desinfektan.
“Selain melakukan pengobatan langsung, kami juga memberikan obat – obatan yan bersifat oral sehingga warga petani dan peternak bisa memberikan obat tersebut kepada ternaknya sesuai dengan kebutuhan,” terang Noffitra.
Pada saat melaksanakan monitoring, Kabid peternakan, Noffitra beserta rekan-rekannya juga menyampaikan himbauian kepada warga kecamatan enggano melalui perangkat desa, agar tidak memasukan ternak ternak ke Kecamatan Enggano tanpa adanya ijin dari pihak Badan Karantina Nasional.
Kemudian, dari tm monitoreing Keswan juga menyampaian kepada masyarakat peternak untuk tidak melakukan perkawinan sedarah ( inbreeding ) pada ternak – ternak peliharaan. Hal tersesut tujuannya supaya kualitas keturunan ternak masih tetap terjaga.
“Sebenarnya Kecamatan Pulau Enggano merupakan wilayah yang bebas rabies, baik secara historis maupun berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI yang di keluarkan pada bulan Mei 2015 lalu,” demikian Noffitra. (Ben/ADV).