Garuda Citizen – Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) berkomitmen untuk mewujudkan target swasembada pangan di Kabupaten Bengkulu Utara.
Komitmen tersebut, disampaikan oleh Kepala Dinas TPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi, pada saat kunjungan kerja jajaran pejabat eselon I di lingkungan Kementan RI ke areal persawahan Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara, Kamis (5/9/2024).
Pejabat Kementan yang berkunjung tersebut, terdiri dari Dirjen beserta Staf Ahli Kementan RI
“Kita sangat konsen dalam mewujudkan swasembada pangan yang ditargetkan oleh Kementan RI. Kemudian, alhamdulillah hari ini kita bisa mendatangkan langsung para pejabat di lingkungan Kementan RI untuk melihat langsung potensi yang ada di daerah kita, serta mendengarkan kendala-kendala yang dialami oleh para petani kita dalam mewujudkan swasembada pangan di tengah kondisi iklim yang tidak menentu seperti saat ini,” ungkap Kadis TPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi, S.Pt, MM.
Kunker Kementan Difokuskan ke Areal Persawahan Suka Baru
Abdul Hadi menegaskan, kunjungan jajaran pejabat di lingkungan Kementan RI tersebut memang sengaja di fokuskan pada lokus areal persawahan di Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat.
Karena, kendala yang dialami oleh petani di wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat, untuk mencapai swasembada pangan saat ini cukup kompleks dan membutuhkan sentuhan khusus dari kementerian terkait agar tidak beralih fungsi.
“Persawahan di Desa Suka Baru ini harus kita selamatkan. Karena kendala yang dialami oleh petani saat ini untuk mencapai target swasembada pangan sangat kompleks, khususnya soal ketersediaan pasokan air yang hari ini sangat-sangat minim dan berpengaruh terhadap produksi,” jelas Abdul Hadi.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Lanjut Abdul Hadi, beberapa program bantuan akan dijemput dan diupayakan oleh Dinas TPHP Bengkulu Utara melalui Kementan RI.
Menurut Abdul Hadi, Program bantuan prioritas yang dinilai mendesak saat ini adalah alat bantu pertanian untuk memasok dan menjaga ketersediaan air ke areal persawahan.
“Saat ini yang butuhkan untuk petani kita adalah Pipanisasi. Jika untuk mendapatkan bantuan tersebut tentunya membutuhkan waktu yang lama, kita akan kejar ke program Pompanisasi berupa sumur bor. Intinya, kita butuh alat pertanian yang bisa mengairi areal persawahan di daerah ini,” terang Abdul Hadi.
Dalam kesempatan ini, Abdul Hadi, sangat berharap, dengan tercapainya kebutuhan air tersebut. Sehingga ia optimis, bahwa produksi padi petani khususnya di Desa Suka Baru dan umumnya di Kabupaten Bengkulu Utara, bisa surplus dan mencapai target swasembada pangan yang ditargetkan oleh Kementan RI.
“Karena untuk di Suka Baru ini kendala utama dan paling mendesak hari ini adalah soal air, dan program-program tersebut sedang kita upayakan secepatnya sesuai komitmen pihak Kementan RI hari ini yang menyatakan kesiapannya untuk membantu kebutuhan-kebutuhan petani kita,” Demikian tegasnya Abdul Hadi. (Ben/ADV).