Bengkulu Utara, GC – Era Siti Qoriah menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan. Para pedagang dan warga yang berbelanja di Pasar Purwodadi, Kecamatan kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sering dikagetkan karena melihat munculnya seekor ular ditengah pasar.
Menurut salah seorang pedagang, sepertinya ular-ular yang sering mengangetkan para pedagang tersebut terlihat berasal dari lokasi untuk pembangunan pasar tradisional madern (PTM) yang hingga kini sudah menjadi semak belukar.
“Mungkin karena lokasi untuk pembangunan pasar tradisional madern (PTM) di tengah tengah pasar Purwodadi sekarang sudah menjadi semak belukar, sehingga kami pedagang yang berjualan di sekitaran lokasi untuk pembangunan PTM sering melihat adanya ular di tempat kami jualan ini,” ungkap salah seorang pedagang yang tak mau disebut namanya.
Hasil pantauan media ini di lapangan. Minggu, (25/4/2023) seluruh permukaan lahan di lokasi yang ingin dibangun oleh pemerintah daerah Bengkulu Utara untuk pembangunan gedung Pasar Tradisional Modern (PTM) di tengah tengah pasar Purwodadi saat ini, terlihat memang benar-benar sudah merata ditumbuhi semak belukar.
“Selain ular terkadang ada biawak yang muncul dari lokasi pasar yang ingin dibangun PTM itu, mungkin saja karena bau anyir darah dan memakan sisa-sisa potongan ikan sama ayam yang dijual oleh pedagang,” ujarnya.
Harapan Masyarakat Sepertinya Mulai Pupus
Ketika ditanya terkait hal ini, apakah para pedagang dan masyarakat sekitar kecewa? Tentu jawabannya sangat kecewa besar, mengingat keberadaan PTM sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Namun, rasa segera adanya PTM di tengah-tengah pasar purwodadi sepertinya pupus sudah, lantaran tak ada tanda-tanda sedikitpun pembangunan, melainkan lokasi untuk pembangunan PTM saat ini ditumbuhi rumput liar yang sudah menjulang tinggi.
Padahal, keinginan masyarakat, terutama warga kecamatan kota Arga Makmur, adanya PTM di tengah-tengah pasar Purwodadi tersebut terus saja disuarakan masyarakat yang mempertanyakan kapan mulai pembangunannya. Pertanyaan tersebut sering dilontarkan oleh masyarakat kepada DPRD Bengkulu Utara selaku wakil rakyat. Sayangnya, masyarakat selalu mendapatkan jawaban yang normatif bernuasa politik.
“Kalau tahun ini kami pedagang sering ketemu ular dan biawak. Maka tidak menutup kemungkinan kalau masih saja kondisinya seperti ini, kedepannya bukan lagi ular, tapi Babi dan binatang buas lainnya,” pungkasnya.
Dari desas desus yang berkebang ditengah masyarakat, pihak pemerintah daerah setempat akan membangun PTM itu nantinya berlantai tiga, yang diperkirakan dapat menampung ratusan pedagang. Mulai dari pedagang kelontongan, manisan, sayur-mayur, dan pedagang pakaian hingga permainan anak-anak. Tapi belum diketahui kapan pembangunannya, Kemungkinan hingga leberan kuda. (Ben)
