Bengkulu Utara, GC – Meskipun sudah 77 tahun Indonesia merdeka, namun di Era Bupati Ir.Mi’an, ternyata masih banyak masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, belum sepenuhnya merasakan sebuah kemerdekaan tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini masih banyak kondisi jalan di Kabupaten Bengkulu Utara yang rusak parah lantaran kurangnya perhatian dari pemerintah daerah setempat. Seperti kondisi jalan simpang Desa Mesigit – Desa Talang Ulu dan Desa Retes di wilayah kecamatan Air Padang, yang hingga saat ini kondisinya terlihat masih sangat memprihatinkan.
Padahal, Ir.H.Mi’an sudah dua Periode menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bengkulu Utara. Bahkan, selain menjabat sebagai Bupati, ia (Ir.H.Mi’an, Red) juga sebagai ketua DPC Partai PDI Perjuangan Bengkulu Utara, yang memiliki selogan partai Wong Cilik.
“Sebenarnya kami masyarakat desa Talang Ulu sudah bertahun-tahun mendambahkan jalan menuju desa kami ini mulus. Tetapi sampai sekarang ini lihat lah kondisi jalannya masih memprihatinkan sekali,” Ungkap kepala Desa Talang Ulu, Ismail, S.Sos ketika ditemui media ini di kediamannya, Minggu (21/8/2022).
Harapan Masyarakat Pembangunan Merata
Perlu juga kita ketahui, sejak 17 agustus 1945, Indonesia telah mendeklarasikan sebagai Negara yang merdeka. Kemerdekaan ini telah diakui secara de jure dan de facto oleh negara tetangga bahkan dunia. Makna dari kemerdekaan ini sesungguhnya bahwa Indonesia bebas dari penjajahan bahkan bebas dari intervensi negara lain.
77 tahun Indonesia merdeka bukanlah waktu yang singkat. Setiap perayaan hari kemerdekaan, masyarakat selalu menitipkan sejuta harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Bahkan dalam setiap pemilihan kepala Negara dan kepala daerah, tentu harapan masyarakat hanya satu adanya keadilan bagi seluruh rakyat. Keadilan yang sederhana yaitu adanya pemerataan pembangunan.
Tapi sayang, sepertinya keadilan sulit didapatkan bagi masyarakat Bengkulu Utara. Bahkan sering terjadi ketimpangan antar daerah ketika pemerintah daerah setempat melaksanakan pembangunan. Wujudnya masih ada daerah yang minim terjamah dengan pembangunan infrastruktur jalan. Salah satunya daerah desa Talang Ulu, Kecamatan Air Padang.
Berbicara kemerdekaan pasti seluruh bangsa Indonesia telah mengakuinya Indonesia telah merdeka. Mulai dari anak usia dini, anak-anak, remaja, dewasa, dan bahkan orangtua sudah jelas menyatakan Indonesia merdeka. Tetapi, bila kita mengunjungi desa tersebut pasti istilah kemerdekaan sangat asing didengarkan. Berdasarkan penuturan masyarakat sendiri, bahwa mereka belum merasakan dampak kemerdekaan. Hati terkadang miris mendengar penuturan, tetapi ada alasan dibalik semua itu.
Warga Desa Minta Perbaikan Jalan
Perhatian pemerintah setempat terhadap desa tersebut menjadi alasan utama masyarakat. Paling utama pembangunan infrastruktur jalan yang selalu dinanti warga desa, tapi sayang hingga kini tidak kunjung terwujud. Dari segi infrastruktur jalan menuju Desa Talang Ulu tampaknya jauh dari kata layak.
Dari pantauan garudacitizen.com di lapangan, kendaraan menuju desa Talang Ulu, Desa Mesigit dan Desa Retes, terlihat hanya bisa dilalui oleh kendaraan tertentu seperti roda dua dan roda empat. Roda empat yang digunakan bukanlah kendaraan seperti biasa, melainkan jenis kendaraan doble gardan.
Kondisi jalan yang berlumpur, berbatuan, dan licin penyebab lama diperjalanan. Selain itu akan dihadapkan dengan jalan yang menanjak tajam dan turunan. Kelihaian dari seorang pengemudi sangat diuji dalam kondisi jalan tersebut. Dengan Kondisi jalan yang berbatuan membuat penyaluran hasil panen warga desa sulit disalurkan ke kota.
“Harapan kami terkait dengan jalan rusak ini, agar kiranya segera pihak Pemerintah daerah merealisasikan perbaikan menjadi jalan Hotmix,” pungkasnya Ismail.
Dengan ada hal ini, semoga Pemerintah daerah setempat dan para DPRD Bengkulu Utara selaku wakil rakyat lebih memperhatikan setiap pembangunan yang terjadi, bahkan evaluasi setiap kebijakan. (Ben)