Kepahiang, GC – Sejumlah waga desa Peraduan Binjai, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang meminta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan penyelidikan terkait soal bantuan sanitasi desa dari Pemerintah berupa pembangunan toilet (WC) per Kepala Keluarga (KK) tahun 2021.
Menurut salah seorang warga desa Peraduan Binjai dengan media ini menjelaskan, proyek pembuatan WC sebanyak 50 Unit yang kabarnya menelan anggaran sebesar Rp 337 juta tersebut, selain terkesan siluman lantaran tanpa adanya papan merk, hingga saat ini juga masih banyak yang belum selesai. Sementara tahun 2021 tinggal 2 Hari lagi habis dan sudah masuk pada bulan Januari Tahun 2022.
“Saya juga dapat bantuan WC. Tapi yang saya heran, kenapa materialnya yang diberikan pihak perangkat desa tidak sekaligus. Kenapa saya bilang begitu, karena pada bulan September 2021 lalu kami baru diberikan closetnya aja. Kelang satu bulan kemudian, kami diberikan pasir dua kelenteng dan 3 sak semen serta 10 keping seng,” ungkap Muslim, Rabu (29/12/2021) di kediamannya.
Selain itu, Muslim juga mengakui, dirinya juga tidak menerima material berupa kerangka baja untuk pembutan WC tersebut. Karena, bahan material berupa kerangka baja itu menggunakan kayu miliknya sendiri.
“Yang saya heran kenapa dari pihak pemerintah Kabupaten Kepahiang yang terkait, sepertinya tak pernah turun Krosscek atau melihat pekerjaan pembuatan WC ke lapangan. Terutama, pembuatan WC bantuan di Desa peraduan Binjai,” ujar Muslim.
Lagi-lagi Muslim manyatakan, bahwa bantuan WC di Desa Peraduan Binjai disinyalir tidak tepat sasaran. Sebab, berdasarkan hasil pantauannya ada beberapa kepala keluarga disinyalir tak layak menerima bantuan lantaran WC dirumahnya sudah ada. Sedangkan yang warga yang sangat membutuhkan, banyak yang tak dapat.
“Kalau begini caranya, kami berharap pihak yang berwajib mengusut atas masalah ini,” tutup Muslim. (Ben)