Kepahiang, GC – Sejumlah warga desa Peraduan Binjai, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang, mengeluh lantaran sudah 8 hari air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami tak mengalir.
Min Asri (66) tahun, Warga desa Peraduan Binjai mengaku, sampai hari ini, Senin (27/07/2021) sudah terhitung 8 hari lebih air dari PDAM tidak mengalir. Sehingga warga desa terpaksa menggunakan air dari sungai yang tak layak lagi dikonsumsi karena airnya terlihat keruh berwarna ke kuning-kuningan.
“Karena air PAM tidak mengalir, mau enggak mau kami warga desa pakai air dari sungai. Kami juga tidak tahu apa kendalanya, karena sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari pihak PDAm Kepahiang,” keluh Min Asri, melalui Via Handpone (HP) nya, Senin (27/07/2021).
Min Asri juga mengatakan, selain mengharap air turun dari langit selama air dari PDAM tak mengalir sembari mencari – cari informasi soal penyebabnya. Ia juga meminta kejelasan dan pertanggungjawaban kepada PDAM untuk tetap memberi layanan kepada para pelanggannya.
Lanjut Min Asri, jika memang air dari PDAM membutuhkan lama untuk mengaliri air lantaran ada kerusakan teknis. Namun, kata Min Asri, semestinya pihak pelanggan PDAM diberikan pasokan air bersih. Tapi sayangnya, hingga saat ini warga desa belum mendapatkan fasilitas atau air bersih yang layak dikonsumsi dari pihak perusahaan air minum tersebut.
“Meskipun ada kerusakan, tapi para pelanggan jangan dibiarkan saja begini. Pihak PDAM juga seharusnya ada langkah untuk melayani pelanggan-pelanggannya ketika terjadi masalah seperti ini,” ujarnya.
Sebagai warga desa Peraduan Binjai, Min Asri juga berharap kepada pihak PDAM Kabupaten Kepahiang agar secepatnya menangani keluhan konsumen alias warga desa. Karena semua tahu, bahwa air sangatlah penting untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jika terus berlarut larut seperti ini, kami akan menyampaikan hal ini kepada Bupati Kepahiang untuk mengambil alih aset PDAM agar pelayanan pada masyarakat dapat maksimal,” tutup Min Asri. (Ben)