Bengkulu Utara, GC – Penggunaan anggaran dana Belanja Tak Terduga (BTT) Covid-19 yang bersumber dari hasil refocusing dan penysuaian APBD tahun 2020. Mulai dilirik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bengkulu Utara.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Bengkulu Utara, Elwin Agustian Khahar,MH ketika dikonfirmasikan oleh awak media, setelah usai memberikan kejutan kepada Denny Agustian,SH selaku Kasi Intel kejari, yang sedang berulang tahun hari kelahirannya ke 40 di halaman kantor kejaksaan Negeri setempat.
“Mengenai anggaran Covid-19 Bengkulu Utara yang telah terealisasi sebesar Rp 16 miliar dari Rp 111 miliar itu, memang kemarin ada pertanyaan dari DATUN yang akan ditanyakan lagi ke instansi terkait,” terang Kajari, Rabu (5/8/2020).
Setelah itu, Lanjut Kajari. Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Utara, juga akan meminta seluruh dokumen-dokumen hasil pembelanjaan dana penanggulangan Covid-19 kepada SKPD yang terkait. Mulai dari Dinas, Badan dan hingga ke tingkat kecamatan.
“Semua dana Covid-19 yang kami dampingi, kami harus wajib tahu. Termasuk anggaran dana Covid-19 senilai Rp16 Miliar yang sudah terealisasi,” ujar Kajari.
Selain itu Kajari juga mengatakan,“Sepengetahuan saya banyak SKPD yang memegang DIPA Covid-19 meminta pendampingan. Jadi setelah kita dampingi melalui Kasi DATUN, maka dalam hal ini DATUN membentuk tim terdiri dari Kasi Intel, Kasi Pidsus dan seluruh Kasi yang ada di Kejari,” beber Kajari.
Kajari menambahkan, perlu juga diketahui. Pihak Kejari ternyata tidak mendampingi penggunaan BTT Penanggulangan Covid-19 tahap awal sebesar Rp 2 miliar dari APBD murni tahun 2020. Seperti dana Covid-19 di Dinas Kominfo yang digunakan untuk pembelian TV,Laptop, HP dan Genset.
“Kalau penggunaan Dana Covid-19 tahap awal senilai Rp 2 miliar itu, tidak kita dampingi,” pungkas Kajari. (Ben)
