Bengkulu Utara, GC – Pemerintah daerah Bengkulu Utara, dikabarkan telah melakukan kembali pemangkasan anggaran disetiap SKPD. Pemangkasan anggaran disetiap SKPD yang ke tiga kalinya tersebut, guna untuk penanggulangan pandemi covid-19 menuju New Normal.
Namun anehnya, pemangkasan anggaran disetiap SKPD yang ketiga kalinya ini terkesan tidak transparan. Bahkan, ada beberapa kepala SKPD selaku TAPD Bengkulu Utara, ketika ditanya soal pemangkasan anggaran tahap ke tiga tersebut, selalu mengelak lantaran tak mau menjelaskannya.
Seperti kepala BPKAD Fitriansyah dan Kepala Bappeda Suharto Handayani, ketika dikonfirmasikan oleh media ini terkait hal tersebut, sepertinya kompak tak mau berkomentar banyak dan hanya mengucapkan sedikit kata ” Saya No Comment masalah itu, coba tanya aja ke Sekda,” ungkap Kepala Bappeda Suharto Handayani, Jum’at (5/06/2020) sebelum melaksanakan rapat KUA dan PPAS di ruang pola BPKAD. Begitu juga jawaban Fitriansyah ketika ditanya oleh awak media soal pemangkasan tersebut.
Diketahui, hasil pemangkasan anggaran tahap pertama yang gunakan untuk BTT Covid-19 sebanyak Rp 16 Miliar. Kemudian pihak pemerintah daerah melalui TAPD kembali melakukan pemangkasan tahap kedua. Berdasarkan penjelasan Plh kepala BPKAD Masrup dengan Pansus Covid-19, bahwa hasil dari pemangkasan tahap kedua sebesar Rp 93 Miliar. Dari angka Rp 93 Miliar tersebut, yang digunakan BTT Covid-19 hanya Rp 6 Miliar.
Dari hasil pemangkasan tahap pertama dan kedua, total yang digunakan untuk BTT Covid-19 sebesar Rp 24 Miliar. Sementara untuk pemangkasan anggaran tahap yang ke tiga, hingga saat ini belum diketahui berapa jumlah keseluruahannya, dan berapa jumah anggaran yang digunakan untuk penangganan Pandemi Covid-19. (Ben)