Bengkulu Utara, GC – Ramainya pemberitaan yang menyebutkan 18 ribu lebih Petani Karet yang terdampak virus corona atau covid-19 dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, sepertinya hanya di PHP semata.
Pasalnya, iming-iming bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara untuk 18 ribu petani karet, ternyata belum ada kepastian lantaran anggarannya tidak dapat direalisasikan.
Hal ini diketahui ketika tim Pansus Covid-19 DPRD Bengkulu Utara mempertanyakan dengan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Buyung Azhari, saat menghadiri undangan rapat dengar pendapat (Hearing) dengan Pansus Covid-19 DPRD Bengkulu Utara, Kamis (30/04/2020) di ruang komisi gabungan.
Dalam hearing yang dipimpin oleh ketua Pansus Covid-19, Febri Yurdiman. Tim Pansus Covid-19 sempat mempertanyakan dengan pihak Dinas Perkebunan, sejauh mana kejelasan bantuan untuk petani karet yang telah dijanjikan oleh pihak Pemerintah Daerah setempat ditengah Pandemi Virus Corona saat ini.
Menjawab pertanyaan Pansus, Buyung Azhari memaparkan, bahwa sebelumnya Bupati Bengkulu Utara Ir.H.Mian telah mengeluarkan perintah untuk mendata seluruh petani dan pekerja kebun karet yang keluarganya terdampak Virus Corona untuk diberikan bantuan.
“Ini surat yang ditujukan kepada 215 Kades di Bengkulu Utara. Dalam surat ini menyatakan agar para Kades segera mengumpulkan KK petani ataupun pekerja kebun karet yang kurang mampu ataupun yang terdampak Covid-19 di desa masing-masing,” terang Buyung.
Ternyata Bantuan Tak Dapat Direalisasikan Karena Tak Ada Anggaran
Kemudian Buyung Azhari kembali menjelaskan, setelah semuanya terkumpul, lalu data tersebut diajukan ke Bupati, dan telah dilakukan beberapa kali pembahasan. Namun belakangan ini dirinya mendapat kabar kembali, ternyata bantuan yang dijanjikan tersebut tidak dapat direalisasikan lantaran tidak adanya anggaran.
“Dalam hal ini Pemda sudah berupaya mencari jalan solusinya dengan mengirim surat ke Kementerian, berharap akan adanya bantuan pusat untuk para petani karet terdampak yang sudah terdata tersebut,” sampai Buyung Azhari.
Menanggapi hal tersebut, Febri Yurdiman, selaku ketua Pansus Covid-19 menyampaikan kesimpulan. Pertama ia memberi apresiasi kepada Kepala Dinas Perkebunan yang bergerak cepat mendata seluruh petani karet terdampak di Bengkulu Utara.
Namun dengan adanya hal demikian, dirinya merasa miris dan kecewa. Karena seharusnya bantuan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, justru kenyataannya harus menelan pil pahit akibat menerima sebuah bualan semata, yang alasannya bantuan tak dapat disalurkan karena tak ada anggaran.
“Inilah pokok permasalahan yang sering terjadi di kita ini. Jadi sudah jelas data yang dikumpulkan sebanyak 18 ribu lebih itu tidak di apa-apakan, alias gagal,” tegas Febri. [Ben/Adv]