Daerah Featured

Cek Ruang Isolasi, Pansus Covid-19 BU Temukan ini

Cek Ruang Isolasi, Pansus Covid-19 BU Temukan ini

Bengkulu Utara, GC – Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Bengkulu Utara (BU) Senin (27/4/2020) mengecek langsung ruang isolasi untuk menangani pasien yang dicurigai terpapar virus Corona (COVID-19) di wisma atlet Kecamatan Kota Arga Makmur.

Usai mengecek ruang isolasi, tim Pansus menilai pemerintah Daerah Bengkulu Utara, dalam hal ini Dinas Kesehatan selaku gugus tugas percepatan penanganan virus corona belum serius dalam mengambil kebijakan untuk mengantisipasi dan menangani penyebaran virus corona di Kabupaten Bengkulu Utara.

Pasalnya, pada saat tim Pansus Covid-19 melakukan pengecekan ke ruang isolasi. Ada beberapa item yang menjadi temuan pansus, salah satunya tempat tidur pasien. Menurut salah satu anggota Pansus Covid-19 Bengkulu Utara Rizal Sitorus, tempat tidur pasien tersebut dinilai tidak standar lantaran tempat tidur tersebut tempat tidur atlet yang merupakan inventaris barang milik Dinas Pemuda dan Olahraga tahun 2006.

“Coba lihat merk tempat tidur ini, jelas-jelas inventaris barang milik Dispora untuk tempat tidur atlet tahun 2006 lalu,” Ujar Rizal Sitorus.

Padahal, dalam RKB BTT Covid-19 Dinas Kesehatan, untuk pengadaan tempat tidur telah disediakan anggaran sebesar Rp 11.200.000 untuk 16 buah tempat tidur. Kemudian juga anggaran pengadaan kasur sebanyak 16 buah sebesar Rp 12.000.000 sekaligus pengadaan sprei sebanyak 128 lembar, dengan anggaran sebesar Rp 30.720.000 dan bantal sebanyak 64 buah dengan anggaran sebesar Rp 11.200.000.

“Kalau kita lihat, tempat tidur ini inventaris barang milik Dispora tahun 2006 lalu, terus kemana yang barunya tempat tidur pasien ini. Kemudian, apa benar kasur olympick ukuran satu orang ini  kayak gini harganya Rp 750.000. Begitu juga Spreinya, masuk akal ngak kalau harga satu lembar sprei tipis itu senilai Rp 240.000. Kemudian lagi Bantal, apa benar harga satu bantal kayak gini Rp 175.000 ” tutur Rizal Sitorus.

Salah Satu Petugas Isolasi Mengaku Sejak Bertugas Belum Mendapatkan Upah

Parahnya lagi, saat Pansus Covid-19 sednag melakukan pengecekan di ruang isolasi. Tiba-tiba datang salah satu petugas yang mengatakan keluhannya lantaran sumenjak bertugas di tempat isolasi, dirinya belum ada sedikit pun mendapatkan upah. Sementara, kalau kita lihat dalam RKB nya, sangat jelas sekali telah mencantumkan anggaran upah untuk THL sebesar Rp 10.800.000.

“Untuk upah selama kami bertugas disini tidak ada, tolong lah perjuangkan pak. Kalau maslah makan, sebelum bulan puasa kami makan 3 kali sehari, tapi dalam bulan puasa ini kami hanya dapat jatah makan dua kali,” terangnya.

Anehnya, saat anggota Pansus ingin melihat tempat tidur dan perlengkapan yang lainnya, terpaksa ditunda lantaran menurut keterangan Kepala Dinas kesehatan Bengkulu Utara, Syamsul Ma’arif, dengan tim pansus Covid-19 bahwa kunci gudang penyimpanan barang-barang yang terbaru, dibawa oleh salah satu petugas pulang.

“kalau masih lama kunci gudang itu nyampe ke kita, maka kita tunda aja dulu lihat barangnya. Tapi, hal ini tetap kita pantau dan kita akan menjadwalkan kembali untuk memastikannya, benar atau tidak adanya barang yang terbaru tersebut,” demikian Rizal Sitorus. (Ben/Adv)

Related posts

Soal Pemalsuan Tanda Tangan Jaksa “Masih Dilema”

Beni Irawan

Tanpa Bantuan Pemda, Atlet FPTI Bengkulu Utara Sumbangkan 3 Medali

Beni Irawan

Dewan Benteng Dari Partai Gerindra Kena OTT Polda Bengkulu

Beni Irawan

Leave a Comment

10 + 13 =