Bengkulu Utara, GC – Proyek pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) senilai Rp 10,9 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 yang beralokasi di wilayah Desa Pagar Ruyung, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dikeluhkan warga sekitar.
Pasalnya, tenaga kerja yang digunakan sangat minim berasal dari warga setempat. Hal tersebut tentunya membuat warga sekitar proyek pembangunan GOR yang tidak selesai dalam satu tahun anggaran 2019 tersebut, geram dan kecewa.
Jauhari, salah seorang warga desa Pagar Ruyung, mengaku kecewa dengan pihak PT. Persada Bakti Mandiri yang hanya menerima dua orang warga desa saja boleh ikut bekerja. Padahal, di Desa Pagar Ruyung masih banyak yang menganggur dan membutuhkan pekerjaan.
“Pekerja dari luar jumlahnya lebih banyak dari pada warga disini, sementara proyeknya berada di wilayah Desa Pagar Ruyung. Apa lagi saya punya tanah yang tak jauh dari lokasi proyek tersebut,” kata Jauhari, Sabtu malam (25/01/2020) di kediamannya.
Lanjut Jauhari, Pihaknya sangat menyesalkan melihat minimnya warga sekitar yang dilibatkan dalam pembangunan Gedung Olah Raga tersebut. Padahal, selama ini Bupati Bengkulu Utara, Ir.H.Mian selalu mengatakan hal yang manis-manis soal kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini Jauhari mengaku prihatin ketika melihat warga Desa Pagar Ruyung, yang setiap harinya banyak menjadi penonton melihat para pekerja yang sedang melaksanakan pembangunan GOR.
“Saya berdua sama teman saya pernah menemui Pak Ramadhan, yang tujuannya meminta agar kami dapat bekerja di proyek tersebut, tapi kami malah ditolak. Menurut pak Ramadhan, pekerjanya sudah ada semua, dan tidak menerima pekerja lagi,” ungkap Jauhari. (Ben)