Bengkulu Utara, GC – Hearing Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara, Senin (19/11/2019) dalam pembahasan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2020 di ruang komisi 1 berlangsung alot.
Pasalnya, para anggota DPRD Bengkulu Utara, bagian komisi 1 saat melaksanakan hearing di ruang komisi bersama dengan pihak Dinas Kesehatan, selalu melontarkan protes yang mengatakan banyak anggaran di Dinkes tidak masuk akal.
Ketua Komisi 1 Febri Yudirman, dalam hearing mengatakan, pihak dewan menilai, tingginya angka mata anggaran untuk perjalanan dinas, belanja pengadaan Laptop serta honor pegawai dalam setiap kegiatan di Dinas Kesehatan, terkesan hanya dihabiskan untuk kepentingan birokrat semata.
Sementara untuk output dan outcome dalam setiap kegiatan di Dinkes Bengkulu Utara, dinilai oleh pihak dewan belum jelas. Apa lagi anggaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, sepertinya sangat minim sekali.
“Ini katanya untuk Diklat dan Pelatihan, tapi kenapa banyak digunakan untuk pembelian AC, pembelian Laptop dan Perjalanan dinas. Sekarang saya tanya, Laptop yang dibeli tahun-tahun sebelumnya dimana?..apa dijadikan milik pribadi kalian,”ujar Febri.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bengkulu Utara, Samsul Ma’arif dalam hal ini menjelaskan, terkait anggaran perjalanan dinas, memang sengaja dimasukkan dalam setiap kegiatan. Sebab, karena dalam anggaran Dana Alokasi Khusu (DAK) Fisik tidak diperbolehkan menganggarkan untuk anggaran perjalan dinas.
“Karena anggaran DAK tidak boleh digunakan untuk perjalanan dinas, makanya kami masukkan anggaran dari APBD di setiap kegiatan sebagai penunjang untuk kegiatan DAK fisik,”ungkap Samsul Ma’arif. (Ben)
