Bengkulu Utara, GC – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Utara memecahkan paket proyek di lokasi Tugu Amanah Kecamatan Kota Arga Makmur menjadi dibawah Rp 200 juta, diduga akal-akalan untuk menghindari pelelangan atau tender.
Selain itu, Pihak Dispar memecahkan paket proyek yang bersumber dari APBD Perubahan tahun 2019 tersebut, disinyalir agar dapat melakukan penunjukan langsun ke perusahaan tertentu. Akibatnya, pengadaan proyek yang berada dalam satu lokasi itu, tidak masuk ke LKPP.
Kemudian, dengan dipecahkannnya paket proyek dibawah Rp 200 juta itu, disinyalir akan menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk korupsi dan membuat pengadaan barang dan jasa menjadi tidak efesien. Sebab, setiap paket proyek, tentu ada komponen biaya honor untuk beberapa orang yang terlibat didalamnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara, Kardo Manurung, melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Edi Suprianto, ketika dikonfirmasikan oleh awak media mengatakan, alasannya, hal tersebut dilakukan lantaran jarak waktu pekerjaan yang sudah mepet.
“Menurut saya biasa-biasa saja kalau dilakukannya pemecahan pakat proyek itu, karena sudah ada di dalam DPA, yang tentunya tidak bisa kita rubah-rubah lagi,”ungkap Edi.
Selaku PPTK, Edi Suprianto, dengan awak media juga mengaku, bahwa dirinya tidak ingin menjabat sebagai PPTK. Namun karena namanya sudah ditunjuk oleh pihak atasannya, sehingga dirinya tidak bisa menolak lagi.
“Sebenarnya saya juga tidak mau jadi PPTK kegiatan ini, tapi mau gimana lagi, saya sudah ditunjuk,” demikian ungkap Edi. (Ben)
