Bengkulu Utara, GC – Sungguh miris dan memilukan potret kehidupan sosial di Kabupaten Bengkulu Utara, provinsi Bengkulu. Karena hidup dibawah garis kemiskinan, seorang ibu hamil berinisial EN (32) warga kelurahan Purwodadi, Kecamatan Kota Arga Makmur, terpaksa menelan pil pahit lantaran tidak dapat Jaminan Persalinan (Jampersal) dari pemerintah daerah setempat.
Menurut keterangan EN dengan awak media, pada bulan September 2019 lalu dirinya pernah mengurus syarat untuk mendapatkan Jampersal di Puskesmas Perumnas, kecamatan kota Arga Makmur. Karena dirinya pada waktu itu keterbatasan biaya, sehingga untuk melengkapi syarat untuk mendapatkan Jampersal tersebut terpaksa ditunda.
“Karena saya pada waktu itu keterbatasan dana, makanya saya tunda mengurus syaratnya Jampersal tersebut,”ungkap EN, Rabu (6/11/2019) dengan awak media di kediamannya.
Namun setelah itu, EN pada tanggal 5 November 2019 sempat mendatangi lagi Puskesmas Perumnas Air Nakai, dengan tujuan untuk melengkapi syarat Jampersal yang diminta oleh pihak petugas Puskesmas pada waktu itu. Tetapi tetap saja ditolak oleh petugas kesehatan di Puskesmas, dengan alasannya anggaran untuk Jampersal sudah habis.
“Jadi menurut saya tidak benar kalau Kepala Puskesmas bilang kami tidak pernah koordinasi. Memang kalau mau mengambil Foto rumah kami tidak ada, sebab kami tinggal di rumah kontrakan atau rumah bedengan om,”ujar EN.
Anggaran Jampersal 2018 Rp 4,165 Miliar, Warga Kelurahan Purwodadi Kecewa
Dengan adaya hal ini, sepertinya EN kecewa berat dengan pihak petugas kesehatan di Puskesmas Perumnas Air Nakai, Kecamatan Kota Arga Makmur. Harapan dirinya ingin mendapatkan Jampersal yang katanya program membantu masyarakat tidak mampu hanya bualan saja.
“Kemana Lagi kami mengadukan nasib kami om. Kemaren saya sudah senang dan berharap banyak saat mendengar keterangan ibuk Nova selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, bahwa Kuota untuk warga kurang mampu masih ada,” Keluh EN.
Sementara, jika dilihat dari mata anggran untuk penyelenggaraan Jampersal yang bersumber dari APBD tahun 2018 lalu mencapai Rp 4,165 Miliar. Namun yang menjadi sebuah pertanyaan apakah anggaran sebesar itu benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang kurang mampu?..wallahu A’alam Bishawab. Setelah kita lihat Faktanya di lapangan, Program Bupati Bengkulu Utara, Ir.H.Mian melalui Dinas Kesehtan yang katanya bertujuan membantu warga miskin itu, sepertinya hanya hembusan angin segar semata. (Ben)