Daerah Featured Kesehatan

Fantastis, Anti Petir Gudang Obat Dinkes Bengkulu Utara Rp 35 Juta

Fantastis, Anti Petir Gudang Obat Dinkes Bengkulu Utara Rp 35 juta

Bengkulu Utara, GC –  Fantastis. Itulah yang terbesit dalam benak kita begitu mengetahui harga grounding (penangkal petir) Gudang Obat di Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Bengkulu Utara. Berdasarkan data yang diterima garudacitizen.com, tahun 2018 lalu pemasangan 1 unit anti petir LPI biasa untuk gudang obat tersebut sebesar Rp 35 juta.

Garuda Citizen berinisiatif mencoba mengkroscek data yang ada melalui internet. Ternyata didapatkan harga penangkal petir termahal dengan kualitas terbaik seharga Rp 28 juta dengan merk LPI Guardian CAT II – SS. Sedangkan pada merk anti petir biasa khusus perkantoran lainnya, harganya dibawah Rp 10 jutaan.

Untuk diketahui, grounding atau anti petir merupakan kabel konduktor tembaga yang berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang penangkal ke tanah. Kabel konduktor penangkal petir disertai fungsi penangkal petir dipasang pada dinding di bagian luar bangunan. Ya, sesederhana itu barangnya. Namun yang menjadi pertanyaannya kok kenapa harganya begitu mahal?

Sementara itu, PPTK pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara, saat dikonfirmasikan terkait beberapa pengadaan barang tahun 2018 lalu terkesan enggan memberikan jawaban secara detail.

“Kalau barangnya ada, tapi kita tidak bisa melihatnya hari ini karena kuncinya dibawa oleh pegawai lainnya. Kemudian untuk tipe dan merk barangnya saya juga lupa kak,”ujar PPTK.

Ini Rincian Barang dan Harga Pengadaan Barang Obat-Obatan di Dinkes Tahun 2018 :

Adapun item pengadaan barang pada pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Dinas Kesehatan Tahun 2018 tersebut diantaranya, pengadaan 1 unit mesin genset sebesar Rp. 200 juta. Pengadaan 2 unit Laptop Sebesar Rp 22 Juta, belanja pengadaan 1 unit printer Rp 7,5 juta, pengadaan 4 unit trolly sebesar Rp. 12 juta, pengadaan instalasi Listrik Genset ATS senilai Rp 55 Juta, Pengadaan Automatic Transfer System (ATS) senilai Rp 40 juta.

Selain itu, pengadaan anti petir LPI sebesar Rp 35 juta, pengadaan 2 unit Box panel dan perlengkapannya senilai Rp 70 juta, Pembangunan 1 unit rumah genset sebesar Rp 60 juta, pengadaan 4 unit almari sebesar Rp 20 juta, pengadaan AC gudang obat sebanyak 4 unit sebesar Rp 24 juta, pengadaan 2 unit tabung pemadam kebakaran sebesar Rp 8 juta.

Selanjutnya, belanja rehab gudang penyimpanan obat dan BMHP 1 paket sebesar Rp 700 juta, belanja konsultan pengawas sebesar Rp 16,5 juta, pengadaan 15 unit pallet senilai Rp 13,5 juta, belanja cetak dan penggandaan sebesar Rp 115 juta, pengadaan 1 unit lemari Vaksin senilai Rp 50 juta, belanja tim pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 24,4 juta, belanja dokumen tender sebesar Rp 5 juta.

Sedangkan untuk anggaran belanja bahan obat-obatan, sebesar Rp 3.209 Miliar. Yang mana dalam pembelanjaan obat-obatan tersebut berlangsung 2 tahap. Untuk tahap pertama pada bulan Juli 2018 sebesar Rp 1.059.635.000, dan tahap dua, pada bulan september tahun 2018 sebesar Rp 2.150.000.000. (Ben)

Related posts

Hingga Sekarang UNRAS Masih Dualisme

Beni Irawan

Temuan BPK, Realisasi BOS Melalui Belanja Hibah Tidak Tepat

Beni Irawan

RSUD Arga Makmur Diduga Pungut Biaya Pasien BPJS

Beni Irawan

Leave a Comment