Bengkulu Utara,GC – Sesuai dengan tema Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) pada tanggal 26 April mendatang,“Perempuan Menjadi Guru Siaga Bencana, Rumah Manjadi sekolahnya”. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Srikandi Siaga Bencana, Selasa (9/4/2019).
Kegiatan yang digelar di gedung Balai Ratu Samban kecamatan kota Arga Makmur dan yang dibuka langsung oleh Bupati Bengkulu Utara, Ir.H. Mian tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kewaspadaan masyarakat, khususnya kaum perempuan untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi resiko terhadap darurat bencana dengan memberikan praktek dasar, agar resiko bencana dan kerugiannya dapat diminimalisir.
Seperti yang disampaikan oleh Deputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, B.WISNU WIDJAJA ketika memberikan pembekalan kepada para peserta yang hadir menjelaskan, terkhusus bagi kaum perempuan, mereka harus mampu menjadi tutor bagi keluarga dan lingkungan sekitar dalam menyiapkan diri dan keluarga menghadapi ketida datang bencana.
“Kaum wanita adalah orang yang harus tangguh dalam menghadapi bencana dan menyiapkan keluarganya agar siaga bencana. Karena, kaum perempuan sebagai orang paling terdampak ketika terjadi bencana. Bahkan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyelamatkan keluarga dan mendidik anak-anak tentang kebencanaan,”terang Wisnu.
Lanjutnya, Sebagai Deputi BNPB bidang pencegahan, Ia pun mengajak seluruh kaum perempuan, khususnya seluruh anggota Dharma Wanita dan organisasi wanita lainnya, untuk mengikuti latihan kesiapsiagaan bencana. Sehingga kedepan akan terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak terkait kesiapsiagaan terhadap seluruh orang yang tinggal di Indonesia agar selamat dari bencana dan tidak ada korban.
“Banyaknya korban karena masyarakatnya panik menyelamatkan diri, karena kurangnya kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang bencana” ucapnya.
Tahun 2019, Setiap Desa Harus Ada Relawan Bencana
Hal senada yang disampaikan oleh kepala pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar dengan awak media mengatakan, karena ada beberapa titik di wilayah provinsi Bengkulu masuk dalam zona merah rawan bencana, terutama bencana gempa dan sunami. Maka dengan program nasional ini, BPBD Provinsi Bengkulu bersama BPBD kabupaten/Kota melakukan kegiatan memberikan bimbingan teknis kesiapsiagaan bencana di dalam rumah tangga.
“Kita bersyukur kita dapat Bimtek ini. Kita melakukan ini bukan jatuh dengan sendirinya, tetapi berdasarkan usulan. Gubernur Bengkulu juga konsen terhadap kegitan ini, sehingga untuk persiapan Bengkulu tahun 2019, Gubernur sudah mempunyai program akan menitipkan dimasing-masing desa harus ada Relawan bencana,”paparnya.
Kemudian Rusdi Bakar juga mengatakan, ”berdasarkan hasil deteksi BPBD Provinsi Bengkulu, dari 1.513 Desa dan Kelurahan, ada sekitar 500 desa dan kelurahan saat ini yang sangat-sangat rawan Bencana,”ujarnya.
Hadir dalam kegiatan Bimtek ini, yakni kepala BPBD Bengkulu Utara, Forkopimda Bengkulu Utara. Kemudian kegiatan Bimtek ini juga dihadiri 41 orang peserta dari BPBD Bengkulu Utara serta sekitar 30 orang peserta dari BPBD Provinsi Bengkulu dan Kaum organisasi wanita dari daerah setempat dan kabupaten lainnya.(Adv)