Bengkulu Utara, garudacitizen.com – Bank Bangkulu Cabang Arga Makmur di jalan Prof.M.Yamin Kabupaten Bengkulu Utara dituding mempersulitkan nasabah yang ingin melunasi semua pinjamannya.
Pasalnya, M.Yamin (54) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai guru SMP. Bersama isterinya, Rozianti (50) juga status PNS yang bekerja sebagai guru. Mengeluh serta kecewa terhadap pelayanan pihak Bank Bengkulu yang selalu mempersulitkan ketika mereka ingin melunasi semua hutang pinjamannya selama ini.
“Selaku nasabah kami merasa kecewa dengan pihak Bank Bengkulu, karena ketika kami mau melunasinya semua pinjaman kami, selalu dipersulitkan. Bahkan, ketika kami datang kepada Eka, yakni salah satu pegawai Bank Bengkulu di kantor cabang Arga Makmur. Malah kami disarankannya untuk membuat permohonan lagi. Tetapi setelah surat permohonan itu kami buat dan saat kami mentransferkan uang kami yang ada di bank lain ke Bank Bengkulu, ternyata transfer uang kami di tolak oleh Bank Bengkulu,”jelas M.Yamin, Kamis (4/10/2018).
Jika Masalahnya Tidak Selesai, Nasabah Akan Melaporkan ke OJK
Selain itu, Dia (M.Yamin,Red) juga mengatakan, ketika dirinya ingin melakukan pelunasa pinjamannya tersebut, pihak Bank Bengkulu selalu membuat berbagai alasan dan aturan yang belum ada kejelasannya. Sehingga dalam hal ini, jika persoalan ini tidak dapat diselesaikan dengan pihak Bank Bengkulu. Maka selaku nasabah dirinya akan melaporkan keluhannya tersebut ke pihak Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kalau hal ini tidak bisa dituntaskan di kantor cabang ini, maka dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan persoalan ini ke OJK,”tegas M.Yamin.
Anehnya, M.Yamin mengatakan, ketika ingin mengajukan pinjaman ke Bank Bengkulu, selain SK PNS-nya, yang digunakan sebagai jaminan pinjaman, Bank Bengkulu juga meminta sertifikat tanah sebagai agunan.
“Selain SK saya sebagai jaminannya, malah pihak Bank Bengkulu juga meminta sertifikat tanah untuk dijadikan sebagai agunan pinjaman kami,”tukas M.Yamin.
Nasabah Terkesan Sengaja Dipersulitkan
M.Yamin menambahkan, para nasabah memang tampaknya sengaja dipersulitkan oleh pihak Bank Bengkulu ketika nasabah ingin melunasi pinjaman.Mengapa M.Yamin mengatakan hal itu disengaja?…
Sebab, ketika dia mempertanyakan hal ini dengan salah satu karyawan Bank Bengkulu, ternyata karyawan tersebut mengatakan, para nasabah memang disengaja dipersulitkan, agar para nasabah Bank Bengkulu tersebut tidak lari menjadi nasabah Bank yang lain.
“Kami pernah mempertanyakan mengapa kami selaku nasabah dipersulitkan saat ingin melunasi pinjaman, kata salah satu karyawan Bank Bengkulu dengan kami memang sengaja, karena hal itu untuk mengikat para nasabah agar tidak lari ke Bank lain,”tutur M.Yamin.
Lain hal lagi yang dikatakan oleh Rozianti, Dirinya sangat terkejut ketika rincian pelunasan pinjamannya naik hingga 15 persen dari rincian awal, yakni sebesar 277 juta rupiah.
Padahal, sesuai rincian awal dari pihak Bank Bengkulu pada saat dirinya mempertanyakan berapa jumlah total yang harus dibayarkan jika nasabah ingin menutup semua pinjamannya beberapa hari yang lalu, pihak Bank Bengkulu secara tegas menyampaikan, bahwa total semuanya sebesar 250 juta.
“Kenapa saat mau menutupi pinjaman saya, jumlah rincian yang diberikan oleh Bank Bengkulu hari ini naik hingga 277 juta, sementara rincian awal yang mereka berikan kamaren sebesar 250 juta. Setelah hal ini saya tanyakan dengan pihak Bank Bengkulu, mereka mengatakan bahwa kemaren itu mereka salah komunikasi,”Kata Rozianti.
Bukti Nasabah Yang Dipersulitkan Bank Bengkulu
Kepala Bank Bengkulu Bantah Sulitkan Pelunasan Pinjaman
Sementara Kepala Bank Bengkulu Cabang Arga Makmur, Agustian Domargo saat dikonfirmasikan oleh wartawan media ini diruang kerjanya membantah atas tudingan dua orang nasabah tersebut. Ia Mengatakan, hingga saat ini pihak Bank Bengkulu tidak mempersulit para nasabah yang ingin melunasi pinjamannya.
Bahkan, Ia pun juga tidak membenarkan jika pihak Bank Bengkulu meminta jaminan sertifikat ketika seorang PNS telah memberikan jaminan SK nya saat ingin mengajukan pinjaman. Sementara faktanya selama ini, hal itu dilakukan oleh karyawannya, dimana para nasabah yang PNS juga harus memberikan jaminan selain SK PNS mereka, yakni berupa sertifikat tanah.
“Saya tegaskan, hingga saat ini pihak Bank Bengkulu Tidak pernah mempersulit para nasabah untuk melakukan pelunasan pinjamannya. Kemudian kami dari pihak Bank Bengkulu juga tidak membenarkan jika ada karyawan kami yang meminta agunan sertifikat tanah apabila ada seorang PNS yang mengajukan pinjaman, cukup dengan SK nya saja,”jelas Agustian Domargo.
Namun, ketika para awak media menghadirkan 2 orang nasabah tersebut dalam ruangan Kepala cabang Bank Bengkulu untuk memberikan penjelasannya. Tampaknya pihak Bank Bengkulu tak bisa berkata apa – apa lagi.
Dari pantauan media ini, Agustian Domargo selaku kepala cabang Bank Bengkulu terlihat langsung memerintahkan, Eka salah satu karyawan Bank Bengkulu untuk segera menyelesaikan masalah pelunasan pinjaman 2 orang nasabah yang menuding dipersulitkan oleh pihak Bank Bengkulu tersebut.
Wartawan Tidak Diperbolehkan Mengambil Gambar
Anehnya lagi, dengan berbagai alasan semua pihak Bank Bengkulu, mulai dari karyawannya hingga kepala cabangnya, tidak mengizinkan ketika seorang wartawan ingin mengambil gambar mereka.
Sehingga pemberitaan ini diturunkan tidak dapat menampilakan foto kepala cabang Bank Bengkulu. Alasannya kepala cabang Bank Bengkulu Agustian Domargo, tidak mau di foto oleh wartawan, karena dirinya mirip sekali dengan orang cina.(Ben)