Bengkulu Utara,(GC) – Ada beberapa Item pekerjaan Proyek di lokasi kantor Satuan Kerja (Satker) Balai Wilayah Sungai Sumatra VII ranting Provinsi Bengkulu di Desa Kuro Tidur Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, terkesan dikerjakan semau gue.
Pasalnya, berdasarkan pantauan media ini di lapangan, Selain tidak ada plank nama proyek, pekerjaannya pun banyak terkesan asal-asalan lantaran diduga kurangnya pengawasan dari pihak yang terkait.
Menurut keterangan dari salah seorang pekerja di proyek tersebut dengan wartawan media ini mengatakan, dari awal hingga pekerjaan ini hampir selesai, dirinya selaku pekerja di proyek ini tidak pernah tahu berapa anggaran proyek dan siapa pemborongnya.
“Sejak awal saya bekerja diproyek ini memang papan merknya tidak dipasang, sehingga kami juga selaku pekerja tidak mengetahui berapa anggarannya, kemudian dari mana asal anggarannya proyek tersebut,”kata salah seorang pekerja yang tidak mau disebut namanya, Minggu (16/9/2018) di lokasi proyek.
Parahnya lagi, dari awal pekerjaan proyek, hingga hampir selesainya pekerjaan, pihak kontraktor juga tidak pernah menyediakan direksi keetnya. “Hingga sekarang pihak rekanan juga tidak menyediakan Direksi Keet di lokasi proyek, sehingga kami setiap habis kerja pulang kerumah masing-masing,”ujarnya.
Padahal, jika kita mengacu pada aturan, setiap pelaksanaan proyek yang menggunakan keuangan negara dalam mengerjakan sebuah pembangunan, harus memasang plang nama atau sering disebut dengan papan merk proyek. Hal itu guna untuk transparan kepada pihak masyarakat, agar masyarakat mengetahui, bahwa proyek tersebut didanai dari uang rakyat.
Selain itu, pihak kontraktor juga diwajibkan membuat atau menyediakan tempat Direksi Keetnya untuk sebagai tempat melaksanakan pengawasan, pengendalian pekerjaan, dan pekerjaan administrasi dalam suatu proyek, sekaligus tempat memajangkan gambar skedul proyek dan gambar bestek sebagai acuan para pekerja dan tim pengawas dari pihak pelaksana proyek. (Ben)