Bengkulu Utara, ( GC ) – Keberhasilan para atlet taekwondo Kabupaten Bengkulu Utara pada Kejuaraan Event Jakarta Cup yang diselenggarakan di Gor Ciracas Jakarta timur, 5 – 6 Mei 2018 kemarin, menyisakan kekecewaan.
Meskipun para atlet mampu mengharumkan nama Daerah Kabupaten Bengkulu Utara di kancah nasional, namun kepergian mereka justru tidak serta merta didukung pemerintah setempat. Ibarat Jalangkung, Pergi tak diantar, Pulang tak dijemput.
“Para atlet Taekwondo yang mengikuti pertandingan tahun ini murni dana dari orang tua masing-masing. Tidak ada fasilitas apapun yang diberikan pemerintah,” ungkap salah seorang pelatih Atlet taekwondo, Rhyan Novriansyah Pratama ketika dihubungi oleh wartawan media ini, Selasa ( 8/5/2018 ) melalui Via Handponenya.
Parahnya lagi, pihaknya bukan tidak meminta bantuan, namun sebelumnya mereka juga telah mengajukan proposal kepada pemerintah daerah setempat. Tetapi hingga 3 Medali Emas, 1 Medali Perak dan 1 lagi Medali Perunggu diboyong ke Bengkulu Utara, bantuan itu tidak kunjung ada.
“Sebelumnya kita sudah ajukan proposal, tapi itu tidak digubris Pemerintah Daerah Bengkulu Utara. Bukannya berharap perhatian, justru dengan biaya sendiri kami mampu berangkat. Padahal kami pergi mengatasnamakan daerah, bukan pribadi,”sesalnya.
Sebanyak 3 mendali emas, 1 Medali perak dan 1 Medali perunggu yang berhasil dibawa pulang para atlet Taekwondo Bengkulu Utara di Event tingkat Nasional, merupakan bentuk keseriusan para atlet untuk menaikkan sebuah nama daerah. Tapi sangat disayangkan, Pemerintah daerah Bengkulu Utara terkesan cuek atas keberhasilan ini.
“Seharusnya sedikit banyak kami mendapat dukungan. Tapi kenyataan kami diacuhkan, yah mau bagaimana lagi.(Ben)