Bengkulu Utara,(GC) – Para panitia pelaksanaan tes pemilihan penerimaan perangkat desa Lubuk Banyau Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 16 september 2017 lalu diduga curang.
Pasalnya, menurut keterangan salah seorang peserta yang ikut tes perangkat waktu itu, yang namanya tidak mau disebutkan dengan wartawan media ini mengatakan, dari awal tes yang dilaksanakan dibalai desa tersebut dirinya sudah curiga, sebab dari 22 peserta yang ikut hampir 80 persen masih keluarga kepala desa (kades) setempat.
“sejak awal saya sudah curiga, sebab dari 22 peserta yang ikut tes hampir 80 persen masih keluarga kades semua,” jelasnya, senin (6/11/2017) melalui pia handpone.
Selain itu, kecurangan juga terlihat ketika pengumuman hasil tes perangkat pada waktu itu selalu ditunda akibat dari para panitia yang lama menunggu salah satu persyaratan sang putri kades yang ikut dalam tes tersebut, dimana ijazah paket C nya pada waktu itu belum keluar lantaran masih tertahan oleh pihak PKBM.
Padahal, dari awal pelaksanaan tes, pihak panitia jelas-jelas sudah mengumumkan, bagi siapa yang ingin ikut peserta tes perangkat desa diharuskan memberi persyaratan yang lengkap tanpa ada susulan dikemudian hari.
“Tes dilaksanakan pada tanggal 16 september 2017 lalu, tapi pengumuman hasil tesnya diumumkan pada tanggal 5 November 2017 kemaren, lamanya waktu pengumuman tes itu diduga disengaja oleh pihak panitia karena menunggu ijazah paket C anak kades keluar dulu,” terangnya.
Dengan adanya hal ini, selaku peserta yang ikut tes pada waktu itu, dirinya berharap kepada pihak yang terkait khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (DPMPD) kabupaten Bengkulu Utara menindak lanajuti atas ketidak beresan para panitia tes penerimaan perangkat desa tersebut.(Ben)