Bengkulu Utara,GC– Meski sudah sudah lama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bengkulu Utara mempunyai Laboratorium,namun hingga sekarang alat tersebut terkesan tidak berpungsi.
Seperti yang dijelaskan salah seorang anggota DPRD Bengkulu Utara,slamet waluyo sucipto, dari fraksi partai Nasdem setelah usai melaksanakan rapat paripurna 3 raperda pada wartawan garudacitizen.com,selasa (4/4/2017) lalu diruang kerjanya mengatakan, Hingga sekarang, pihak DLH selalu kesulitan bahkan terpaksa melakukan pengujian sampel limbah kedaerah luar jika ada permasalahan limbah perusahaan yang ada di daerah Bengkulu Utara.
“Alat laboratorium yang ada di DLH itu merupkan kunci layak atau tidaknya pihak pemerintah memberikan izin suatu perusahaan yang ada di daerah untuk beroperasi, namun sangat disayangkan alat laboratorium yang ada saat ini tidak berpungsi,” Kata Slamet Waluyo Sucipto.
Padahal,lanjut slamet waluyo,setiap tahun dengan menggunakan APBD Laboratorium di DLH selalu mendapatkan Anggaran biaya pemeliharaan. Sehingga dengan demikian selaku lembaga pengawasan, slamet waluyo sucipto menilai uang rakyat yang dianggarkan untuk pemeliharaan Laboratorium tersebut terkesan Mubazir.
“Kalau saya menilai anggaran biaya untuk pemeliharaan Laboratorium terkesan mubazir,” Ujar Slamet Waluyo Sucipto.
Dirinya berharap,pihak pemerintah daerah segera memberikan teguran kepada kepala DLH, agar Laboratorium yang ada saat ini dapat segera dipungsikan. Dengan berpungsi nya alat tersebut, pihak pemerintah bersama DPRD selaku lembaga pengawasan dapat mengontrol layak beroperasi kembali atau tidak beberapa perusahaan yang ada di daerah Bengkulu Utara saat ini.
“ Kita berharap pihak pemerintah daerah segera memberikan teguran ke pihak instansi yang terkait, agar Laboratorium segera di pungsikan, sehingga kita bisa mengontrol perusahaan yang mencemarkan, baik itu pencemaran udara maupun pencemaran air sungai,” Demikian Slamet Waluyo Sucipto.(BEN)