Bengkulu Utara,GC-Proyek pembangunan Jalan di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2016 yang menelan dana ratusan miliar melalui APBD maupun dari APBN kini menjadi sorotan serius.
Berbagai kalangan menilai Proyek pembangunan jalan dari Dinas Pekerjaan Umum(DPU) tahun 2016 lalu saat ini sudah banyak mengalami kerusakan,padahal pembangunan jalan tersebut baru seumur jagung selesai dikerjakan oleh para rekanan.
Seperti yang diungkapkan oleh ketua LSM Gerinbis cabang Bengkulu Utara, syahrilludin, (5/2/2016) dikediamannya pada media ini,mengatakan,banyaknya kondisi jalan lapen maupun Hotmix yang baru saja hitungan bulan selesai dekerjakan oleh para rekanan tahun 2016 lalu, sudah mengalami kerusakan saat ini sepertinya akibat dari para rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tersebut dikerjakan asal jadi alias selesainya terkesan dipaksakan..
“Kalau hasil pantauan kami di lapangan banyak sekali kami temukan kondisi jalan yang baru saja selesai dibangun tahun 2016 lalu yang saat ini sudah rusak kembali, “ Kata Syahril.
Dikatakannya lagi,banyaknya jalan yang mengalami kerusakan itu, selain para rekanan yang mengerjakannya asal jadi juga diduga akibat dari ada rekanan yang diduga bermain dengan kepala DPU pada waktu itu,Sehingga rekanan tersebut sudah terlalu banyak mengambil paket proyek jalan pada tahun 2016 lalu,yang pada ahir hasil pekerjaanya terkesan asal –asalan.
“Kalau penilaian kami,cepatnya kerusakan jalan saat ini,karena selain pekerjaan diduga asal jadi juga diduga paket proyek tahun 2016 lalu dimonopoli oleh salah satu rekanan yang sepertinya bermain dengan kepala dinas PU,” Jelas Syahril.
Kemudian Syahril juga berharap agar tahun ini sesuai dari arahan bupati Kabupaten Bengkulu Utara,Ir Mian,tidak ada lagi rekana yang bekerja kejar tayang di ahir tahun. Selain itu Ia (syahril,red) juga berharap agar aparat penegak hukum khususnya TP4D melakukan krosscek kembali pada proyek pekerjaan pembangunan jalan tahun 2016 lalu guna untuk melihat asil ahir dari sebuah pekerjaan kontraktor.
“Saya harap pihak aparat penegak hukum terutama TP4D turun kembali untuk melihat hasil ahir pekerjaan para rekanan tahun 2016 lalu saat ini,” Harap Syahril.(BEN)