BENGKULU UTARA,GC-Penyertaan modal pemerintah daerah kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.10.398.294,73. Dari jumlah tersebut di antaranya sebesar Rp.3.073.294.794,26 merupakan penyertaan pada PDAM Tirta Ratu Samban yang di catat berdasarkan Eguity Method Hingga tahun 2016 saat ini belum memiliki bukti kepemilikan atas penyertaan modal tersebut berupa Peraturan Daerah(Perda).
Dengan demikian,menurut pendapat dalam catatan BPK,terjadi penurunan nilai penyertaan modal pada PDAM Tirta Ratu Samban per 31 desember 2010 karena penyertaan modal pada PDAM Tirta Ratu Samban per 31 desember 2009 di catat berdasarkan Cost Method sebesar Rp 11.512.042.955,72 dan penyertaan per 31 Desember 2010 di hitung berdasarkan Eguity Method sebesar Rp.3.073.294.794,26 dengan perhitungan sebagai berikut :
Nilai penyertaan per 31 Desember 2009 Rp 11.512.042.955,72 kemudian Koreksi pencatatan Rp 2.873.805.876,30 sehingga nilai penyertaan per 31 Desember 2010 Rp 8.638.237.079,45 dengan akumulasi kerugian hingga per 31 Desember 2010 Rp. 14.078.441.235,66. Untuk nilai penyertaan berdasarkan Eguity Method Rp. 8.638.237.079,45-(39,53% X Rp.14.078.441.235,66) = Rp.3.073.294.794,26.
Sementara untuk penyertaan pada PD Arma Niaga per 31 Desember 2009 sebesar Rp.747.400.000,00 yang di catat berdasarkan Cost Method sedangkan Nilai per 31 desember 2010 yang di catat berdasarkan Eguity Method sebesar Rp.0,00 karena PD Arma Niaga sudah tidak beroperasi lagi.
Dari hasil keterangan Direktur PDAM Tirta Ratu Samban Kabupaten Bengkulu Utara,Ujang Zakaria,SH. Pada wartawan garudacitizen.com,(6/10/2016) yang sedang menjalani perintah Bupati meninjau air ledeng toilet tribun yang tidak mengalir di alun-alun malin paduko,membenarkan jika penyertaan modal pada PDAM Tirta Ratu Samban hingga saat ini memang belum di perdakan.
“Kalau Rancangan perda sudah tapi realisasi perdanya hingga saat ini belum,” Ujar Ujang.(BEN)
